Kisah Sahabat Rasul: Suraqah bin Malik [2]

Suraqah Bin Malik [2]

Suraqah Masuk Islam



Hari-hari terus berputar, tiba-tiba Muhammad yang pergi dari Mekah dalam keadaan terusir dan tertindas, di bawah kegelapan malam, kembali ke kota itu sebagai pemimpin yang menghimpun ribuan pedang yang terdiri dari pedang putih dan tombak hitam. Tiba-tiba pemimpin-pemimpin Quraisy yang menguasai bumi dengan keangkuhan dan kekejaman datang kepada-Nya dengan takut dan gemetar, memohon belas kasihan dan bertanya: "Apa yang akan Anda lakukan pada kami?" Dengan kemuliaan para Nabi, beliau berkata kepada mereka: "Pergilah, kalian semua bebas". Pada saat itu, Suraqah bin Malik menyiapkan kendaraannya dan pergi menuju Nabi Saw untuk menyatakan Islamnya di hadapannya, dengan membawa surat perjanjian yang ditandatangani oleh Nabi Saw 10 tahun sebelumnya. Suraqah berkata, "Saya datang kepada Nabi Saw di Ji'ranah, Saya masuk ke dalam barisan pasukan Ansar, lalu mereka malah memukulku dengan ujung tombak mereka sambil bertanya, "Hai kamu! Apa yang kamu inginkan?" Saya terus menyusuri barisan mereka sampai akhirnya saya dekat dengan Nabi Saw, saat itu Nabi sedang naik unta. Lalu aku mengangkat tanganku dengan surat perjanjian sambil berkata, "Ya Rasulullah, saya adalah Suraqah bin Malik dan ini adalah surat perjanjianmu untukku". Rasulullah Saw kemudian berkata, "Mendekatlah kepadaku, ya Suraqah, mendekatlah... hari ini adalah hari pemenuhan dan kebajikan". Saya kemudian mendekatinya dan mengumumkan keislamanku di hadapannya dan aku meraih kebaikan dan kebajikan darinya.


Penyesalan Suraqah bin Malik


Tidak lama setelah bertemu dengan Rasulullah, beberapa bulan kemudian Allah memanggilnya untuk kembali ke sisi-Nya. Suraqah bin Malik sangat sedih karena itu, dan ia membayangkan hari di mana ia telah berencana untuk membunuh Rasulullah dengan imbalan seratus ekor unta. Namun sekarang, kekayaan dunia tidak sebanding sedikit pun dari kuku Nabi.



Dan ia terus mengulangi kata-katanya kepadanya: "Bagaimana denganmu, wahai Suraqah, jika kamu memakai dua gelang Kisra?" Tanpa meragukan sedikitpun bahwa dia akan memakainya.


"Sesungguhnya kamu telah menahan diri (dari mengambil harta tersebut), maka rakyatmu pun menahan diri, wahai Amirul Mukminin. Jika kamu mengambil dan memakannya, maka mereka pun akan mengambil dan memakannya."


Janji Nabi Saw itu Benar


Kemudian berputarlah roda waktu dengan caranya sendiri, dan kepemimpinan umat Islam berada di tangan al Faruq (Umar bin Khattab) semoga Allah meridhainya. Pasukan Muslim pada masa pemerintahannya menyerang Kerajaan Persia seperti badai yang menerjang, meruntuhkan benteng-benteng, mengalahkan pasukan-pasukan, menghancurkan tahta-tahta, dan meraih keuntungan perang sehingga memperoleh kekayaan negara Akasia. Pada suatu hari di penghujung masa kekhilafahan Umar, utusan-utusan Saad bin Abi Waqqas datang membawa berita gembira kepada Khalifah umat Islam tentang kemenangan dalam pertempuran, dan membawa seperlima fai'i yang menjadi ghanimah perang di jalan Allah, dan dikumpulkan ke dalam Kas Negara Umat Islam. Ketika harta rampasan diletakkan di depan Umar, ia melihatnya dengan kagum karena di antaranya terdapat mahkota terhias permata yang pernah dipakai oleh raja Kisra, pakaian yang terbuat dari benang emas, kalung dari kain yang dihiasi dengan berlian, serta gelang-gelang yang tidak pernah dilihat sebelumnya. Harta rampasan ini berharga tak terhingga, sehingga Umar memeriksa semuanya dengan tongkat yang dipegangnya. Kemudian dia berpaling ke orang-orang di sekitarnya dan berkata: "Sesungguhnya ada sekelompok orang yang telah menyerahkan ini kepada pejabat-pejabat ...". Lalu Ali bin Abi Thalib berkata kepadanya, dan pada saat itu dia hadir: "Sesungguhnya kamu telah menahan diri (dari mengambil harta tersebut), maka rakyatmu pun menahan diri, wahai Amirul Mukminin. Jika kamu mengambil dan memakannya, maka mereka pun akan mengambil dan memakannya." Di sini, Al-Faruq Umar bin Khattab memanggil Suraqah bin Malik dan memakaikan kepadanya baju besi Kisra, celananya, jubahnya, dan sepatunya. Dia juga memberinya pedang dan sabuknya, dan menempatkan mahkota di atas kepalanya. kemudian dia juga memakai dua gelangnya, ya gelangnya. Pada saat itu, umat Muslim berteriak: "Allahu Akbar ... Allahu Akbar ... Allahu Akbar ..." Lalu, Umar berbalik ke arah Suraqah dan berkata: "Bakh bakh ... seorang Arab kecil dari Bani Mudlij, memakai mahkota Kisra di kepalanya. Dan di tangannya ada dua gelangnya !! .. ..." Kemudian, ia mengangkat kepalanya ke langit dan berkata: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau telah mencegah harta ini dari Rasulullah, dan itu lebih dicintai oleh-Mu daripada saya, dan lebih mulia di sisi-Mu ... "dan Engkau telah mencegahnya dari Abu Bakar, dan itu lebih dicintai oleh-Mu daripada saya, dan lebih mulia di sisi-Mu, dan Engkau memberikannya kepada saya, maka aku berlindung kepada-Mu dari tipuan-Mu." Kemudian, ia tidak bangun dari tempat duduknya sampai harta itu dibagikan di antara umat Muslim. Wa Allahu 'Alamu bi Shawab By: Umm_Chaera Sumber: Shuwar min Hayatis Shahabah


Baca juga kisah sahabat

Abu Darda [1]

Abu Darda [2]

Bilal bin Rabah [1]

Bilal bin Rabah [2]

Wahsyi bin Harb

Abu Ayyub al Anshory

Abdullah bin Jahsyi [1]

Abdullah bin Jahsy [2]

Ikrimah bin Abu Jahal [1]

Suraqah Bin Malik [1]


Suraqah Bin Malik [2]


Khalid bin walid [1]


Utsman bin Affan [1]


Utsman bin Affan [2]



LihatTutupKomentar